Rabu, 13 Maret 2013

Ali Ashfaq, Mutiara Dari Pulau Maladewa


Siapa yang tidak terkejut mendengar kabar bahwa wakil Indonesia di AFC Cup tahun ini Persibo dibantai oleh New Radiant 0-7! sebuah tim sepakbola di Selatan Asia, negeri yang terkenal dengan keindahan pantainya, yaitu Maladewa. Dan yang lebih mengenaskan, mereka "memperkosa" wakil Indonesia itu di pertandingan tandang mereka!



Saya sendiri awalnya memang kaget melihat skor semencolok itu, memang sih dari awal saya sudah prediksi kalau Persibo tidak akan bisa berbuat banyak di AFC Cup kali ini. Tidak ada yang perlu diherankan, manejemen yang kacau, ketidakjelasan kontrak pemain dan faktor terpenting tidak ada lagi pemain kunci yang menjadi pionir utama Laskar Angling Dharma musim lalu. Eksodus besar-besaran pemain ke Semen Padang seperti Nur Iskandar -top skorer mereka musim lalu, Jajang Paliama, Novan Setya ke Semen Padang adalah faktor terbesar buruknya Persibo musim ini.

Saya tidak akan membahas Persibo kali ini, karena saya memang tidak teratarik, saya lebih tertarik pada satu nama yang membuat Persibo, bukan... Indonesia malu oleh Maladewa. Ali Ashfaq adalah nama orang itu, pemuda 27 tahun ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi gawang Happy Kurniawan sore itu, lima gol tak tanggung-tanggung digelontorkannya. Saya akan sedikit bercerita tentang pemain ini.

"Jika Ashfaq adalah orang India maka peluangnya untuk bermain di klub Eropa sangatlah besar!" John Duerden, analis sepakbola Asia dalam tulisannya "Eastern Promise" 10 pesakbola paling menjanjikan di Asia 2012, Ashfaq salah satu dari sepuluh itu selain Hiroshi Kyotake dan Shin Young Rok serta Andik Vermansah. Memang, saya juga ikut memperhatikan forum sepakbola Asia Selatan dan mengatakan bahwa Ashfaq adalah pesepakbola terbaik di regional Asia Selatan saat ini.

Sewaktu kecil Ashfaq memang telah menjadikan sepakbola sebagai tujuan hidupnya, bahkan Ashfaq sering bolos sekolah demi bermain sepakbola. Ashfaq pun bergabung dengan klub sepakbola sekolahnya dan menjadi kapten, Ashfaq pun kerap menunjukkan permainan yang memakau, sampai pada suatu saat Club Valencia --ini tim Maladewa loh ya, menrekrut anak muda yang di masa datang akan menjadi kapten bagi negerinya itu. 16 tahun adalah usia bagi Ashfaq muda untuk memulai debutnya bersama Club Valencia, 26 Oktober 2001 adalah hari yang akan selalu dikenang sebagai hari dimana ia kali pertama bermain bersama sebuah klub pro, Ashfaq hanya butuh lima hari setelah debut untuk mencetak gol pertamanya. Dia memang sungguh mutiara!

Musim berikutnya Ashfaq mulai masuk skuad utama tim itu, di usia yang masih 16 tahun --saya langsung teringat pada Boaz Solossa. Ali Umar striker yang saat itu bermain buruk posisinya langsung digusur Ashfaq, dia menunjukkan kalau dia memang layak untuk semua itu, dia membuhkan hattrick pertamanya saat melawan Veymando Gulhun, saat itu usianya masih 16 tahun 11 bulan. Tak lama panggilan Timnas pun datang, Ashfaq memulai debut di Timnas tahun 2003 dan setahun berikutnya, Ashfaq 19 tahun sudah membuat trigol ke gawang Mongolia. Musim 2003-2005 Ashfaq semakin menunjukkan potensinya dengan menggondol top skorer liga lokal sebanyak tiga kali berturut-turut. Hal itu lah yang membuat New Radiant --tim yang semusim sebelumnya semifinalis AFC Cup. tertarik pada Ashfaq yang saat itu masih 21 tahun.

Ashfaq memulai karir di New Radiant tidak secemerlang karirnya di Club Valencia, karena di tim itu banyak nama besar seperti Ibrahim Fazeel, Ali Umar dan Shobah Muhammed. Ashfaq kehilangan gelar top skorer yang sudah ia koleksi tiga tahun belakangan. Ashfaq tak lama-lama di New Radiant dan musim berikutnya ia mencoba mencari tantangan baru, tawaran datang dari Brunei DPMM, dan Ashfaq ditransfer seharga €13000. Hanya dua musim bagi Ashfaq bermain di luar negeri. Ashfaq balik ke rumah, dan klub mentereng lokal lainnya VB Sport siap menampung Ashfaq. Musim pertama Ashfaq di VB tidak begitu bagus, Ashfaq kembali harus beradaptasi dengan gaya sepakbola negerinya, taapi dia membayar semuanya di musim berikutnya dengan menggondol gelar top skorer dan pemain terbaik, 33 gol dilesahkan oleh Ashfaq 24 tahun. Karir Ashfaq di VB tidak selamanya berjalan mulus, ia pernah terlibat masalah dengan klub itu pertengahan 2010, saat VB mencopot ban kapten dari lengannya, namun Ashfaq membalas bahwa dia sejak musim lalu memang sudah menyarankan klub untuk memberikan ban kapten kepada orang lain, tapi klub menolak. Dan Ashfaq memutuskan untuk tidak mengikuti tim yang saat itu akan bertandang ke Palembang melawan Sriwijaya di AFC Cup. Setelah tragedi itu Ashfaq pun mulai tidak betah di VB, dan musim berikutnya Ashfaq dilepas VB dan klub yang sempat memakai jasanya walau hanya sebentar, yaitu New Radiant kembali menampungnya.

Karir Ashfaq di Timnas juga secemerlang karirnya di klub, Ashfaq bahkan telah menyandang armband kapten sejak 2009, kala dia masih 23 tahun. Dan Ashfaq juga pernah membawa Maladewa menjuarai SAFF --AFF nya Asia Selatan tahun 2008 sekaligus menggondol MVP. Saat ini terhitung 26 gol sudah dicetak pemain ini untuk negaranya 

John Duerden pernah menulis bahwa Benfica pernah tertarik pada pemain ini. Ya mungkin itu isu yang sama seperti yang menerpa Andik, tapi kontrak itu pun tak kunjung terealisasi. Entahlah, mungkinkah ada klub Indonesia yang terarik untuk merekrut pemain ini. Karena daripada mengontrak pemain asing yang masih abu-abu, lebih baik mengontrak Ashfaq. Semoga Ashfaq bisa menemukan klub yang lebih dari New Radiant yang mana nanti bisa mendukung potensinya. Terus berjuang Ali!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar