Selasa, 18 Desember 2012

UN, SNMPTN, Kegalauan, Hingga Tangisan Kebahagiaan

Jadi ceritanya gini, bukan maksud untuk sok memotivasi atau pamer usaha. Bukan! Tapi disini saya cuma mau bercerita tentang masa kritis memetamarfosiskan diri dari siswa menjadi mahasiswa. Sumpah ya! Waktu SMU saya (mungkin semuanya) pasti pengen cepat-cepat merasakan gimana rasanya jadinya mahasiswa. Apalagi bisa lulus di Universitas Negeri di Pulau Jawa lewat jalur SNMPTN. Itu cita-cita sebagian dari kami.


Kelas XII SMU mungkin adalah masa dimana saya merasakan kegalauan. Ya, wajar saja sih, saya ini orangnya gak terlalu pintar, tapi saya bisa dikaategorikan siswa pemalas dengan tampang baik. Saya sudah memikirkan banyak pilihan untuk saya isi di SNMPTN nanti, mulai dari Sastra Indonesia, Teknik Industri, Hubungan Internasional, Ilmu Politik, Jurnalistik, sampai pilihan saya mengurucut pada tiga pilihan yang telah dipilih dengan beberapa pertimbangan, yaitu, Teknik Arsitektur, Ilmu Komunikasi dan Teknik Perkapalan.

Oke, nanti dulu saya bercerita mengenai alasan dan pertimbangan saya memilih tiga jurusan itu. Saya akan sedikit bercerita tentang kelalaian saya semasa SMU. Sudah saya sebut di atas bahwa saya dalah seorang pemalas. Saat memasuki semester VI, ya, hanya beberapa bulan menjelang UN, saya baru mulai sedikit serius, saya uninstall semua game yang selama ini akrab menemani malam saya, saya mulai move on untuk menemani buku, hobi ke warnet saya kurangi. Dan entah konspirasi apa yang terjadi, di masa-masa kritis itu, komputer kesayangan saya mendadak crash. Ya, syukur dan sedikit jengkel saya rasakan. Yaps, berbagai cara saya lakukan agar UN ini bisa pass. Karena target saya hanyalah lulus UN, tak penting berapa buruk nilai yang saya toreh. Yang penting saya bisa lulus kuliah. Hanya itu yang tergambar di pikiran saya kala masa kritis itu.

Saat pengumuman mengenai siapa saja siswa yang mendapaat kehormatan mengisi formulir undangan, saya sudaah begitu yakin, kelalaian saya selama ini tidak akan cukup bagi sayaa untuk dapat menerima rekomendasi itu. Kecewa? Sama sekali tidak, malah saya semakin termotivasi, saya akan membuktikan kepada guru-guru bahwa saya akan lulus SNMPTN. Yak, suatu hari yang masih saya ingat, orang tua saya dipanggil oleh wali kelas --sangat memalukan memang, karena prestasi belajar saya yang buruk. Wali kelas sempat "menantang" saya agar bisa lulus SNMPTN. Yak, challenge accepted!! Saya menerima itu dengan yakin! Ya, mungkin ini juga salah satu hal yang memotivasi saya agar lebih sungguh-sungguh!

Yaps, akhirnya saya lulus UN,! Dengan segala kegalauan saat ujian dan menunggu hasilnya. Udah, nilainya gak usah ditanya, yang penting lulus, tjoy!! :p

Saya sudah semakin yakin, akan pilihan saya untuk Teknik Arsitektur, Ilmu Komunikasi dan Teknik Perkapalan. Dari beberapa try out yang diadakan bimbel tempat saya belajar, entah kenapa saya bisa dibilang cukup berprestasi. Alhamdulillah, saya selalu lulus dari try out pertama hingga terakhir. Efek apakah ini? Saya juga tidak tahu, yang jelas kala bimbel saya selalu bersemangat --ya, mungkin karena pengajarnya masih muda dan cantik :3. Saya sadar saat itu, hanya dengan serius di bimbel ini lah saya bisa menjawab tantangan wali kelas saya.

Alasan saya memilih Arsitektur? Ya! Karena saya hobi menggambar, bukan pandai menggambaar loh! Jadi bedakan itu! Dan yang kedua, orang tua saya lebih berharap saya menjadi seorang insyinyur. Yaks, i choose my first choice, Architecture Engineering, Universitas Brawijaya. Kenapa Universitas Brawijaya? Saya sempat bingung memilih antara Undip atau UB, setelah saya tanya-tanya dan browsing, saya merasa UB lebih baik dan peluang 1:8 menurut saya, cukup potensial bagi saya. Kenapa tidak UI, ITB atau UGM? Saya sadar diri saya tidak akan cukup untuk kesana. Yaks, sebelum menentukan pilihan, ukurlah dulu tinggi banyangan kita seberaapa. :)
Alasan saya memilih Ilmu Komunikasi? Ya, sebenarnya inilah pilihan saya dari dulu. Bercita-cita ingin menjadi jurnalis, dan saya rasa jurusan ini cocok untuk saya. Saya memilih di Universitas Padjajaran, karena menurut saya Unpad memiliki akreditasi yang sangat baik di Indonesia untuk jurusan ini. Selain itu, karena banyaknya, kursi yang disediakan, meski peminat ribuan. Tapi saya cukup yakin dengan pilihan saya.
Alasan saya memilih Teknik Perkapalan? Murni permintaan orang tua, selain prospek kerja lulusan itu ya yang bisa menjadi penghasil uang yang cukup lumayan lah. I pick Navy Engineering Universitas Diponegoro. Kenapa? Karena di Unpid peminat jurusan ini tidak terlalu banyak, karena kebanyakan pemintaa jurusan ini akan memilih ITS atau UI.

Saya yakin dengan pilihan saya!!!
Brave your self. The real examintaion will come!!

Kartu Ujian saya nih B-)))

Tanggal itu adalah hari pertaruhan. Persiapan selama ini saya rasa cukup untuk menjadi bekal bagi saya untuk berperang dengan soal-soal ini. Yaks, saya jalani ujian itu dengan lancar dan berhati-hati.

Sebulan penatian sudah ditunggu! Sempat diisi dengan kegalauan soal leak kunci SNMPTN, dan saya iseng mencocokkan, nilai saya raih sebenarnya sudah cukup lumayan, tapi saya masih galau karena saya merasa nilai tersebut belum cukup aman.

Akhirnya, sore itu 6 Juli 2012. Sedari pukul 5 sore saya sudah nongkrong di depan komputer menunggu leak link yang mungkin sudah menyediakan pengumuman hasilnya. Tapi semua nihil. Kegalauan memuncak pukul 7 malam. Beberapa teman dunia maya sudah mengetahui hasilnya, bahkan ada yang sudah mengirimkan link nya. Saya mendapati link dari UI, saya coba cocokkan nomor ujian saya dengan kodenya. Hasilnya,
 "MAAF! ANDA GAGAL UNTUK UJIAN KALI INI! SILAKAN COBA DI KESEMPATAN LAIN!"
Galau? Off course! Tapi, saya baru sadar kalau saya login di website UI, jelaslah tidak ada nama saya di database universitas tersebut. Galau mengondor sedikit.
Akhirnya, setalah beberapa kali refresh page. Saya akhirnya mendapati hasilnya:
"ANDA LULUS DI ARSITEKTUR UNIVERSITAS BRAWIJAYA! SELAMAT ATAS KEBERHASILAN ANDA!"

Yehaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa_____________________!!!!
Alhamdulillah!!!
*sujud syukur*
*peluk nenek*
*telpon semua saudara*

I pass on my first choiche!! A lazy student passed on real exam!! Brawijaya University I come!!

Tidak ada kebahagiaan dibanding hari itu, saya benar-benar merasakan kesenangan, keharuan, kebanggaan pada hari itu. Yaps, senang sekali!!

Intinya saat teman-teman SNMPTN nanti, pikirkanlah pilihan yang realistis bagi teman-teman, bukan pilihan yang membuat teman-teman akan gagal, memang faktor lucky. Optimis boleh, tapi realistis lah. Karena kita hidup di dunia nyata, bukan dongeng! :)


Eits, satu lagi, jika sistem SNMPTN tahun sekarang diterapkan di saat saya dulu, mungkin saya tidak akan menulis tulisan ini.


Terimakasih sudah membaca, semoga ya bisa sedikit menjadi inspirasi, bukan sok meotivasi atau menggurui, saya hanya ingin berbagi.

4 komentar:

  1. Waa.. Salut sama bang sidiq!! O.O
    (y)

    BalasHapus
  2. WOW
    I am proud of your hard work ;D

    BalasHapus
  3. senangnya jurusan yg dipilih sesuai minat
    sy terdampar di universitas yg tak prnah sy bayangkan. mungkin takdir tuhan jg, tetap bersyukur lah ^^

    BalasHapus